[MIB] Anda tentu tahu benua Antartika. Tapi apakah Anda tahu siapa yang berada di belakang penemuan benua tersebut? Bahkan sampai memetakannya, sehingga kita semua ini dapat memanfaatkan jalur tersebut. Tak hanya memetakan Antartika, tetapi juga mebuat sebuah peta dunia yang sampai saat ini tersimpan rapi di Museum Topkapi, Konstantinopel. Pirl Reis, seorang laksamana muslim yang lahir pada tahun 1465 M di Gallipoli, Turki, menekuni dunia pelayaran sejak umur 12 tahun bersama pamannya, Kemal Reis, serta pernah ikut dalam pertempuran melawan pasukan Venesia pada tahun 1494 M. Dari kecerdasan dan pengalamannya, Pirl Reis mampu membuat dunia tercengang dengan peta dunia yang ia buat pada tahun 1513 M.
Ketika menemukan catatan perjalanan dan peta dunia buatan Pirl Reis, para ilmuwan barat terkagum-kagum. Termasuk melihat outline dari pantai Amerika Utara dan Selatan serta jalur Antartika, yang oleh ilmuwan barat diklaim baru ditemukan setelah 1818 M.
Sumber: Majalah Sabili Nomor 11/Tahun XI
Archive for Agustus 2012
Dimanakah Cinta Seorang Ayah?
[MIB] "S" adalah seorang lelaki yang hidup dalam keluarga broken home. Ayahnya hanya sibuk mencari harta dan kekayaan dengan segala cara yang ada. Sedang sang ibu lebih mementingkan untuk keluar, pergi dan jalan-jalan. Karena itu, harmonisme di antara suami dan istri ini hampir mustahil dan bisa menyebabkan perceraian. Kekerasan hati sang ibu sudah sampai pada puncaknya ketika ia kabur dari rumah tanpa memberi pandangan kasih sayang kepada putranya yang masih kecil. Bahkan, dia keluar seolah narapidana yang membobol pintu penjara lalu melarikan diri dengan meninggalkan sesuatu yang termulia pada hati seorang ibu. Akan tetapi, apakah seperti ini orang yang disebut ibu?
Kehidupan S bersama ayahnya penuh hedonisme dan kemanjaan, tapi tanpa dibarengi perhatian dan pendidikan yang selayaknya. Pendidikan di mata sang ayah hanya sebatas pada apa dan berapa yang anaknya inginkan saja. Pendidikan di matanya hanya ambil dan ambillah tanpa hitungan dan kontrol. Anak itu pun tumbuh dewasa atas dasar pendidikan yang salah ini.
Akan tetapi, sang ayah menampakkan penampilan seorang jet set yang tidak pelit kepada putranya untuk memasukkan putranya ke sekolah asing. S menjalani semua studi pendidikannya di sekolah ini. Namun, apa yang dia dapat dari sekolah ini?
Dia hanya tahu menenggak minuman keras, narkoba, dan berbagai hubungan gelap bersama para gadis amoral dan menyelam di dalam jurang kerusakan pada kedua telinganya. Lalu di mana sang ayah? Sang ayah hanya sibuk dengan bisnis, profesi, dan urusan-urusan lainnya. Dengan memfasilitasi harta, pelayan, villa yang megah kepada putranya dan memasukkannya ke sekolah asing terfavorit (the best foreign school). Ayahnya mengira bahwa ia telah melaksanakan tanggungjawabnya terhadap putranya. Dimanakah cinta seorang ayah? Dan dimana arahan, nasihat, dan bimbingan itu?
Tulang Manusia Lebih Kuat daripada Beton!
Semua tulang dalam tubuh terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar yang padat yang disebut tulang kompakta, dan bagian dalam yang ringan karena berongga-rongga yang disebut kaselus. Bagian luar yang padat itu sendiri adalah gabungan massa pipa-pipa yang berlubang di bagian tengahnya. Gabungan pipa-pipa tulang pada bagian kompakta-lah yang membuat tulang menjadi kuat. Di samping itu, tulang yang bekerja menanggung beban berat akan berbentuk pipa, contohnya adalah tulang lengan dan pangkal kaki. Struktur seperti pipa ini membuat tulang lebih kuat daripada berbentuk padat tanpa rongga di tengahnya. Inilah yang membuat tulang paha lebih kuat daripada tongkat baja dengan berat yang sama tapi tidak berongga di tengah. Hal ini terbukti dengan hasil percobaan yang menunjukkan bahwa tulang paha seorang dewasa mampu menahan berat sebuah sedan kecil.
Guru dan Dua Permainannya
Seorang guru sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur dan di tangan kanannya ada penghapus. Guru itu berkata, "Saya memiliki sebuah permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur dan di tangan kanan saya ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini, katakan 'Kapur!' dan jika saya angkat penghapus ini, katakan 'Penghapus!'" Murid-muridnya pun mengerti dan mengikutinya. Guru mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya secara bergantian. Semakin lama semakin cepat.
Muqaddimah
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, Rabb yang senantiasa memberikan kekuatan bagi kita untuk terus melangkah di jalan-Nya. Shalawat dan salam semoga terus tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alayhi wa sallam, pemimpin ksatria pembela kebenaran yang kita berharap bisa berjumpa dengannya kelak.
Alhamdulillah, dengan izin Allah Subhanahu wa ta'ala, kami dapat menerbitkan edisi perdana Buletin Remaja Islam al-Hikmah. Buletin ini akan mengajak para pembaca untuk mendulang ilmu di balik kisah-kisah yang akan senantiasa kami angkat untuk memperluas pengetahuan dari para pembaca.
[Pengantar Edisi Perdana Buletin al-Hikmah. Makassar, Jumail Ula 1429 H]